CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 22 Maret 2012

lanjutan cerita di puncak

pagi hari dipuncak kegiatan diawali dengan membangunkan anak" dan saudara yang masih tidur dan bermalas"an setelah semuanya sudah terbangun semuanya berkumpul di ruang tengah villaku untuk menyantap sarapan pagi yang dibuat oleh nenekku dan ibuku semuanya pun dengan lahap menyantap sarapan pagi. setelah itu semuanya bergegas mandi karena selanjtnya kita akan melanjutkan perjalanan menuju taman matahari alias akan sekalian pulang juga hehehe , perjlanan menuju taman matahari sekitar setengah jam-an selama perjalanan puncak diguyur hujan yg cukup deras , aku dan keluargapun tersedih karenya akhirnya nga jadi ke taman matahari karna hujanya sungguh besar karna taman matahari adalah taman bermain out door jadi bukanya asik main malah nati jadi pada sakit akhirnya rencana itu batal deh . huft.......

liburan di puncak

setelah awal liburan di pondok dayung saya dan keluarga melanjutkan liburan di puncakkkkk yeay........... , perjalanan menuju puncak sekitar 3 jam , selama perjalanan aku dan keluarga menikmati perjalanan dengan gembira ,tapi ada satu yang bikin aku bete soalnya aku jadi baby sister saat liburan karna disitu aq yg paling besar anak"nya huft ..... menyebalkan sekali tapi aku masih tetap bisa menikmati perjalananku dipuncak ,dipuncak aku bisa menikmati udara segar yang nga pernah ku hirup di kota dan bisa menikmati pemandangan kebun teh yang indah :)

Minggu, 11 Maret 2012

TUGAS REMEDIAL

 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

Ekonomi Makro

Ekonomi Makro, mengkaji mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.

 
Makro ekonomi dan Mikro ekonomi adalah dua cabang utama ekonomi. Mikroekonomi adalah cabang yang berfokus pada bagaimana individu, rumah tangga, dan organisasi membuat keputusan mereka untuk mendistribusikan sumber daya yang terbatas, biasanya di pasar yang melihat perdagangan barang atau jasa. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana keputusan-keputusan ini mempengaruhi umum pasokan dan permintaan untuk komoditas dan jasa. Seperti kita ketahui, pasokan adalah salah faktor yang menentukan harga, yang pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Mikro ekonomi biasa juga disebut sebagai pandangan "bottom-up economy" (bawah ke atas), atau bagaimana orang berurusan dengan uang, waktu, dan sumber daya yang tersedia.

Mikro ekonomi berfokus pada pasokan dan permintaan dan kekuatan lain yang menentukan tingkat harga yang terlihat dalam perekonomian. Sebagai contoh, mikroekonomi akan melihat bagaimana sebuah perusahaan tertentu bisa memaksimalkan produksi itu dan kapasitas sehingga dapat menurunkan harga dan lebih mampu bersaing dalam industrinya.


Sedangkan Makroekonomi adalah cabang yang mempelajari "jumlah total kegiatan ekonomi, berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak, dll). Sebagai contoh, makroekonomi akan melihat bagaimana peningkatan / penurunan ekspor bersih akan mempengaruhi jumlah devisa suatu bangsa atau bagaimana GDP akan dipengaruhi oleh tingkat pengangguran.
  
contoh ekonomi makro

ekonomi mikro membahas tentang pendekatan ekonomi yang luas atau masalah-masalah ekonomi yang bersifat umum.
Berikut adalah contoh ekonomi makro
inflasi

Inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut.
1. Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
2. Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
3. Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

Pemerintah biasanya melakukan kebijakan yang strategis dengan menaikkan suku bunga di bank agar orang mau menyimpan uang di bank, hal ini diharap dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat dan menurunkan inflasi. Dampak inflasi yang sangat jelas kita rasakan adalah kenaikan harga secara terus menerus yang ada di pasar.


Pengangguran

Pengangguran biasanya terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan lapangan kerja yang tersedia. Bila hal itu tejadi maka angka pengangguran tinggi.
Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh jika tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh mengandung arti yang berbeda.
Guna menentukan apakah perekonomian telah mencapai full employment atau belum yang menjadi ukuran bukanlah penggunaan tenaga kerja 100%, tetapi penggunaan tenaga kerja yang sedikit lebih rendah dari itu
di Indonesia, upaya menekan pengangguran dilakukan dengan menekan laju pertumbuhan penduduk, hal ini dikarenakan pembangunan ekonomi tak akan berarti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pengangguran juga memiliki dampak yang buruk seperti tingginya tingkat kriminalitas, premanisme, kemiskinan, dll.


Ketimpangan neraca pembayaran

neraca pembayaran adalah neraca yang memuat segala ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi yang terjadimenyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor, transaksi finansial seperti pemberian atau penerimaa kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri dan bantuan luar negeri.
Bila jumlah pembayaran ke luar negeri tidak sama dengan jumlah penerimaan yang diperoleh dari luar negeri, selisihnya dapat berupa surplus atau defisit pada neraca pembayaran. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dapat menjadi masalah jika ketidakseimbangan cukup besar.

Pendapatan nasional

pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan nasional sendiri ada 3 yaitu
• jumlah barang-barang jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
• Jumlah balas dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu
• jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan
berdasarkan 3 definisi diatas , perhitungan pendapatan nasional dapat diakukan melalui 3 pendekatan yakni
• pendekatan produksi,
• pendekatan pengeluaran, dan
• pendekatan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia sendiri dilakukan dengan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran. Pendekatan produksi dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan-kegiatn ekonomi ke dalam 9 lapangan usaha atau sektor utama. Pendekatan pengeluaran dilakukan dengan mengelompokan pengeluaran dalam komponen: pengeluaran konsumsi rumah tangga,pemerintah, pembentukam modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor barang-barang dan jasa-jasa.
Perhitungan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun, manfaat-manfaatnya antara lain adalah.
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah.
2. Mengetahui struktur perekonomian
3. mengetahui struktur antar daerah
4. memperkirakan perubahan Pendapatan Riil
5. membandingkan kemajuan ekonomi antar negara.

Pertumbuhan ekonomi

adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam ,lembaga pengetahuan, dan .teknik

Contoh Ekonomi mikro

ekonomi mikro adalah ekonomi yang mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit-unit individual, atau skala kecil. Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro

Investasi

investasi yang lazim disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan modal” merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian, pada praktiknya yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran atau pembelanjaan sebagai berikut.
1. Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
3. pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain
• keuntungan yang akan diperoleh
• tingkat bunga
• ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
• kemajuan teknologi
• tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan keuntungan yang diperoleh dari perusahaan.

ekonomi mikro


Permintaan



permintaan (demand) mencerminkan jumlah produk barang dan
jasa yang ingin dibeli dengan jumlah dan harga tertentu. Permintaan sendiri memiliki beberapa bentuk yaitu
 permintaan efektif.
adalah permintaan yang didukung dengan daya beli dan keinginan.
 Permintaan potensial
permintaan yang didukung dengan daya beli hanya saja belum melaksanakan pembelian.
 permintaan absurd
permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga barang lain yang berhubungan..
hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan:

jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah
jika harga turun dan akan berkurang jika harga naik
pada periode tertentu, ceteris paribus

Usaha Kecil dan Menengah

UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.


Peranan pemerintah dalam pembentukan harga.

Keadaan dimana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran secara bebas (tanpa campur tangan pemerintah) disebut pasar bebas. Meskipun demikian pemerintah kadang turut campur tangan untuk menentukan harga barang. Bentuk campur tangan pemerintah antara lain menentukan harga maksimum dan minimum.

pemerintah melindungi para konsumen dengan jalan menentukan harga tertinggi (harga maksimum). Jika harga suatubarang naik di atas tingkat yang menurut pemerintah melebihi daya beli konsumen. Maka untuk melindungi konsumen, pemerintah menentukan harga maksimum yang sesuai dengan daya beli masyarakat.

Agar penetapan harga maksimum berhasil, pemerintah harus meningkatkan jumlah persediaan barang di pasar, atau mendistribusikan barang tersebut dengan sistem jatah di mana pada barang tersebut sudah ditetapkan harganya. Pengendalian harga selain bertujuan menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok juga untuk melindungi konsumen, terutama konsumen yang berpenghasilan rendah

jika harga terus turun dan membuat pengusaha-pengusaha yang bermodal kecil atau pengusha lemah tak dapat mengikuti penurunah harga,maka untuk melindungi mereka, pemerintah menetapkan harga minimum atau harga terendah, proses penetapan harga minimum merupakan kebalikan dari proses penetapan harga maksimum.

Penetapan harga maksimum atau minimum seperti yang dijelaskan di atas merupakan contoh keterlibatan pemerintah di perekonomian, khususnya untuk mengurangi dampak dari mekanisme pasar.


Penawaran


Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual
(ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
 harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan makin meningkat.
 Teknologi produksi. Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaran
 munculnya produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah barang yang akan dijual dan ditawarkan
 harga faktor-faktor produksi. Naik turunnya harga faktor produksi akan mempengaruhi jumlah penawaran.
 Harapan atau ekspektasi produsen.

Penawaran sebagaimana permintaan, juga memiliki hukum penawaran yang berlaku pada keadaan ceteris paribus, semakin rendah harga barang, maka semakin sedikit juga jumlah barang yang akan ditawarkan, begitu juga sebaliknya.

Jumlah barang yangditawarkan akan meningkat apabila harga naik
dan akan berkurang jik harga turun, atau perubahan penawaran berbanding lurus dengan perubahan harga, ceteris paribus
MASALAH-MASALAH NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU 

MASALAH NEGARA BERKEMBANG




1. standar hidup yang rendah.
  1. pendapatan nasional perkapita.
  2. tingkat pertumbuhan relative pendapatan nasional dan pendpatan perkapita.
  3. distribusi pendapatan nasional.
  4. tingkat kemiskinan.
  5. kesehatan.
  6. pendidikan.
2. produksi yang rendah.
  1. sumber daya manusia yang tidak memadai.
  2. kesehatan fisik yang rendah.
3. tingkat pertumbuhan penduduk dan ketergantungan yang terlalu tinggi.
4.tingkat pengangguran terbuka dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus melonjak.
5. ketergantungan terhadp produksi pertanian dan ekspor barang-barang primier…
  1. tingkat produksivitas pertanian yang rendah
  2. ketergantungan pada ekspor primer
6. system hokum dan infrastruktur yang mapan.
7. ketergantungan yang dominan pada dunia internasional.

Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin  sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran  timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
 kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui program ini  diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga  menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem perekonomian negara. Sistem perundang-undangan yang memihak praktik monopoli mulai dihapus. Di samping itu, untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah, diberlakukan undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu campur tangan dalam urusan rumah tangga pemerintah  daerah.

MASALAH NEGARA MAJU

Masalah Ekonomi di Negara Maju :  Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan penduduk yang lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth) sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju peraturan ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap saja arus masuk tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju membawa dampak negative. Hal ini disebabkan perbedaan budaya antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Dampak negative itu diantaranya, terjadi bentrokan fisik atau konflik sosial lain antara penduduk asli dan penduduk pendatang.
Masalah Ekonomi di Negara Maju :  Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak masuk kenegara maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan antarnegara semakin berkurang. Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan banyak beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki pilihan produk. Produk cina dan Taiwan tidak kalah bersaing dari segi inovasi maupun kualitasnya. Produk-produk cina dan Taiwan biasanya lebih murah sehingga dapat mengancam produk-produk eropa yang biasanya lebih mahal harganya.
Masalah Ekonomi di Negara Maju :  Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju yang menanamkan investasi di negara berkembang. Mereka berusaha menghindari pajak yang tinggal di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya produksi. Disamping itu, negara berkembang merupakan pasar potensial bagi produk-produk dari luar negeri. Jika pengusaha dari negara maju membuka perusahaan di negara berkembang, tentu akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini jelas akan lebih mempermudah sistem pemasarannya. Akibat  langsung dari pengusaha negara maju yang berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya tingkat investasi di negara maju tersebut.
Masalah Ekonomi di Negara Maju : Kerusakan lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara berkembanglah yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena memang sebagian besar negera berkembang belum memiliki peraturan yang jelas mengenai pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena banyak juga pengusaha dari negara maju yang mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya  untuk keperluan produksi. Bahkan, ada pengusaha dari negara maju yang mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

CONTOH NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG


CONTOH NEGARA BERKEMBANG 
 
 => ASIA = Bahrain, Malaysia, Saudi Arabia, Thailand, Iran, Cina, Sri Lanka, Filipina, Palestina, Indonesia, Mongolia, Vietnam, Uzbekistan, Kyrgystan, India, Laos, Kamboja,Myanmar, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Papua Nugini, Oman, Yaman, Algeria, Siria

EROPA=Estonia, Polandia, Slovakia, Hungaria, Kroasia, Lituania, Romania, Serbia, Latvia, Turki, Republik dominik, Rusia dll.


AFRIKA= Afrika Selatan, Mesir, Libiya, Maroko, Aljazair, Madagaskar, Kenya,Sudan, Ghana, Uganda, Lesoto,dll


AMERIKA (Banyaknya sih amerika selatan)=Venezuela, Bolivia, Chili, Honduras, Haiti, Panama, Ekuador, Peru, Meksiko, dll..

CONTOH NEGARA MAJU 

ASIA :
1. Hong Kong
2. Jepang
3. Singapura
4. Taiwan
5. China
6. Arab saudi.


EROPA :
Barat => Inggris, Perancis, Belanda, Jerman
Selatan => Italia, Portugal, Spanyol
Timur => Rusia
 
Afrika
 Afrika Selatan
 
Amerika
Utara => Amerika Serikat, Kanada
 
Oceania 
Australia, Selandia Baru (New Zealand)
 
LINGKARAN SETAN EKONOMI 

Banyaknya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan sistem pendidikan yang baik dan lapangan kerja yang luas, ternyata hanya memunculkan fenomena kemiskinan yang selanjutnya menjelma menjadi sebuah lingkaran setan.
Kondisi tersebut tampak pada bangsa ini yang jumlah penduduknya mencapai sekitar 230 juta jiwa. Berdasarkan keterangan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2009 sebesar 1,35 persen, atau 3,2 juta jiwa pertahun. Jika dihitung secara sederhana, maka pada tahun 2020 total penduduk Indonesia akan mencapai 265,2 juta jiwa. Benar-benar sebuah angka yang fantastis! Jika tidak segera ditangani, maka hal ini kelak akan menjadi permasalahan besar yang menyulitkan seluruh elemen bangsa.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama sulitnya Indonesia mengendalikan jumlah penduduk, yaitu pertama, kegagalan pemerintah dalam menjalankan program KB. Pasca reformasi dan implementasi otonomi daerah, pelaksanaan program KB cenderung stagnan. Hal tersebut tidak terlepas dari lemahnya komitmen politisi dan instansi KB di kabupaten/kota. Sosialisasi yang kurang efektif dan kelangkaan alat kontrasepsi akibat desentralisasi pelayanan kontrasepsi membuat kesadaran masyarakat untuk ber-KB semakin rendah.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), selama tahun 2007 peserta program KB hanya sebesar 61,4 %. Angka ini ternyata masih jauh dari cukup untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin membengkak.
Kedua, banyaknya jumlah keluarga yang berada dibawah garis kemiskinan. Secara tidak langsung, kondisi hidup yang sulit dapat meningkatkan intensitas aktivitas seksual, sehingga tingkat kelahiran bayi juga akan semakin tinggi. Hal tersebut diperparah oleh paradigma “banyak anak banyak rezeki”, yang maksudnya adalah anak dapat membantu mencari nafkah, sehingga semakin banyak anak, maka kesejahteraan keluarga juga akan semakin meningkat.
Paradigma tersebut terbukti tidak tepat, sebab pada kenyataannya anak kurang bisa membantu banyak. Sistem pendidikan Indonesia ternyata belum mampu menghasilkan SDM yang benar-benar unggul, kreatif, dan kompetitif. Hal tersebut semakin diperparah oleh sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga potensi banyaknya jumlah anak menjadi tidak berarti lagi dan justru menimbulkan fenomena tingginya angka pengangguran yang berujung pada kemiskinan dalam skala massif. Bukannya semakin sejahtera, keluarga justru dipusingkan oleh beban (biaya) hidup yang bertambah, sehingga usaha untuk melepaskan diri dari jeratan kemiskinan semakin sulit. Hal inilah yang penulis maksud sebagai lingkaran setan kemiskinan akibat tingginya tingkat kelahiran anak.
Kemiskinan merupakan akibat langsung dari ledakan jumlah penduduk. Menurut Thomas Robert Malthus (1798), jumlah populasi yang terus bertambah semakin lama akan mengalahkan pasokan dan ketersediaan makanan, sehingga jumlah makanan per orang akan semakin berkurang. Mengikuti teori ini, Indonesia berpotensi mengalami kesulitan pangan jika tidak segera melakukan langkah-langkah taktis mengendalikan jumlah penduduk.
Pemerintah perlu memaksimalkan instansi KB kabupaten/kota serta memperbaiki distribusi alat kontrasepsi agar mudah dijangkau oleh masyarakat, termasuk juga kaum miskin. Melalui sosialisasi yang gencar dan berkesinambungan, niscaya kesadaran masyarakat untuk ber-KB akan terus meningkat, sehingga usaha untuk memutus lingkaran setan kemiskinan bisa lebih mudah dan efektif.
BERSUMBER DARI :